Camat Kukuhkan Pokja Perlindungan Danau Matano

matano
Pertemuan Warga Menginisiasi Pokja Perlindungan Danau Matano

Sebagai bentuk tindak lanjut perlindungan ekosistem Danau Matano, Perkumpulan Wallacea bersama Pemda Luwu Timur,  masyarakat Dusun dan Desa Matano membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Perlindungan Danau Matano. Pokja ini terdiri atas sembilan warga Desa Nuha, dan enam warga Dusun Matano Desa Matano.  Pokja ini di kukuhkan Camat Nuha, Drs. Masdin di Gedung Pertemuan Desa Nuha pada hari Jumat, 23 Desember 2016.

Masdin mengapresiasi inisiatif warga dan Perkumpulan Wallacea membentuk Pokja. Menurutnya, kondisi Danau Matano masih lebih baik daripada danau yang lain di Indonesia, hingga kepedulian semua pihak untuk melindungi ekosistem danau dibutuhkan. Rusaknya ekosistem danau akan mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar danau. Hingga peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan.

“Tak ada orang lain yang harus menjaga danau kita selain kita dan masyarakat di sekitar danau, karena rusaknya danau ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat,” kata Masdin dalam sambutannya.

Kedepannya, harap Mirdat, Pokja perlindungan Danau Matano akan mengawal dan melaksanakan upaya perlindungan ekosistem danau Matano dan mengawal pengajuan penataan ruang di dua desa, yaitu Matano dan Nuha yang telah dilakukan selama beberapa bulan sebelumnya.

“Kedepannya Pokja yang telah terbentuk ini akan mengawal dan melaksanakan perlindungan ekosistem danau Matano dan pengajuan penataan ruang di dua desa,” kata Mirdat Koordinator Program Perlindungan DTA Ekosistem Danau Matano.

Tidak sampai disitu, Pokja ini menjadi cikal bakal lahirnya Pokja di beberapa desa yang ada di sekitar danau Matano. Selanjutnya akan dibentuk pula Pokja di Kompleks Danau Malili, Matano, Mahalona dan Towuti.

“Harapan kami bukan hanya dua desa ini saja, Pokja akan diperluas di beberapa desa di tiga danau Kompleks danau Malili, selain itu Pokja ini nantinya akan terdapat di tingkat kecamatan dan kabupaten Luwu Timur,” ungkap Mirdat.

Ditempat lain, Saifullah dari BAPPEDA Luwu Timur mendukung pembentukan Pokja Perlindungan Danau Matano. Menurutnya perlindungan Komplek Danau Malili adalah tanggungjawab semua pihak, baik kehutanan, Pemda dan masyarakat.

Kompleks Danau Malili adalah kekayaan Luwu Timur yang menyimpan banyak hal, seperti fauna dan flora endemik. Melibatkan masyarakat dalam perlindungan danau dalam bentuk Pokja membantu proses perlindungan yang selama ini dilakukan pemerintah. Saifullah menambahkan kedepannya Pokja Perlindungan Kompoleks Danau Malili akan menjadi pilot projek Pemda Luwu Timur.

“Kita bisa terus bersinergi dan membangun komunikasi dengan masyarakat untuk perlindungan tiga danau, kompleks Danau Malili, dan hal ini bisa menjadi pilot projek Pemda Luwu timur,” kata Saifullah.

(Laporan Acep Crisandy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea