Perempuan Desa Bakka Budayakan Menabung Bersama

Menabung bagi kalangan perempuan termasuk ibu rumah tangga masih susah dilakukan karena pengetahuan mengenai pengelolaan keluarga yang sangat terbatas. Namun kondisi ini mulai dibalik oleh beberapa Champion VSLA  (Village Saving and Loan Association) di Luwu Utara. Salah satunya, Ibu Salmini perempuan yang berdomisli di Desa Bakka Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara.

VSLA (Village Saving and Loan Association) atau kelompok simpan pinjam desa menjadi suatu inovasi yang diharapkan selain membudayakan budaya menabung dapat melepaskan masyarakat dari rantai kemiskinan dengan menjadikan mereka berdaya atas diri mereka dan berdaya atas kehidupan masyarakat, berdaya atas ekonomi dan keluarganya.

Ibu Salmini sebagai champion desa harus bekerja keras mengorganisir perempuan di desanya, Desa Bakka, mengajak mereka belajar literasi keuangan. Dengan percaya diri, Salmini didampingi Fasilitator Desa Wallacea memberikan pendidikan literasi keuangan hingga bersama perempuan di desanya menemukenali masalah ekonomi rumah tangga, dan menemukan solusinya bersama bagaimana seharusnya mengelola keuangan keluarga.

Saat ditemui, Ibu yang berusia 49 tahun ini menceritakan awal mula terlibat menggerakkan VSLA, dan bagaimana proses yang dia lakukan sampai sekarang sudah membentuk beberapa kelompok VSLA dan bagaimana perkembangan tabungannya. Terpilihnya sebagai ketua dari hasil proses pemilihan diikuti belasan ibu rumah tangga. Saat itu bukan hanya memilih ketua saja. Juga memilih kelengkapan lain dari kelompok. Ibu Wiwi disepakati jadi juru tulis, Ramlah sebagai juru brangkas, dua orang juru hitung yaitu Hasna dan Saldiati, dan ditambah tiga pemegang kunci brangkas yaitu Nurmiani, Rahmawati dan Suriyani.

Setelah terbentuk pengurus, lanjut Salmini, proses simpan pinjam pun mulai dijalankan. Awalnya anggota menentukan besaran uang yang harus ditabung. Akhirnya disepakati Rp 30.000,- setiap kali menabung.

Bukan hanya itu, Salmini yang juga perempuan petani kakao ini mengungkapkan kalau tidak hanya soal tabung-menabung yang dilakukan dalam kelompok. Penguatan isu gender di desa dan pelibatan perempuan dalam perencanaan desa supaya perempuan tidak hanya menjadi penonton, termasuk terlibat mengurus konsumsi pertemuan.

Program pendidikan keuangan melalui fasilitasi kelompok perempuan untuk menggalakkan simpan pinjam dengan model VSLA ini membuka ruang bagi masyarakat yang tidak memiliki akses layanan keuangan formal.  “Kami berharap dapat membantu keluarga mengelola keuangannya, dan meningkatkan kesejahteraannya,” tutup Salmini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea