Kelompok VSLA Cempaka Desa Salama Bahas Bias Gender

Fasilitator Desa Wallacea Kabupaten Luwu Utara lakukan Diseminasi  Bias Gender pada kelompok VSLA Cempaka  di Dusun Salama  Desa Salama Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara pada Sabtu, 4 November 2023.  

Munculnya berbagai permasalahan ketidakadilan gender  yang dapat memicu  adanya bias  gender menuntut Fasilitator Desa Wallacea Luwu Utara untuk melakukan Diseminasi Gender di Desa Salama. Kegiatan yang dilakukan di rumah Ibu Martina (salah satu peserta kelompok VSLA Cempaka Desa Salama) disambut hangat oleh para peserta.

Sekaitan dengan gender, istilah ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan peran perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan. Gender merupakan pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.

Dari adanya pembedaan tersebut memunculkan berbagai permasalahan akan ketidakadilan gender, perempuan masih dianggap lebih rendah dibandingkan laki-laki dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Hal tersebutlah yang  memicu adanya bias gender atau suatu kondisi yang memihak dan merugikan salah satu jenis kelamin. 

Salah satu peserta kelompok VSLA  Cempaka Desa Salama mengatakan bahwa sangat bersyukur ada pertemuan seperti ini, karena setelah mengikuti diseminasi bias gender, sekarang lebih mengerti bagamana itu kesetaraan gender.

“tidak boleh lagi dibeda-bedakan bahwa ini dikerjakan oleh perempuan dan ini untuk laki-laki, karena sekarang hampir semua pekerjaan yang bisa dipertukarkan, pekerjaan laki-laki juga bisa dikerjakan oleh perempuan,”  jelasnya saat mengikuti pertemuan rutin kelompok VSLA Cempaka di Desa Salama beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, peserta yang lain juga menambahkan bahwa wawasan tentang gender makin bertambah dan cara berpikir semakin terbuka setelah mengikuti diseminasi bias gender.

“laki-laki juga berhak menangis jika ingin menangis bukan hanya perempuan yang selama ini dianggap lemah apabila menangis, karena laki-laki juga memiliki sisi lemah,” tambahnya.

Agar tidak lagi bias gender, maka baik laki-laki maupun perempuan perlu belajar dan memahami gender itu sendiri. Yang terjadi akibat orang tidak memahami gender sepenuhnya, akhirnya melihat perempuan hanya sebelah mata karena statusnya sebagai “perempuan”, yang terkadang selalu dianggap lemah dan nomer dua dari laki-laki.

Padahal baik laki-laki maupun perempuan diciptakan Allah dari dzat yang sama. Karena itu gender akan mengajarkan bagaimana cara bekerjasama dengan baik antara laki-laki dan perempuan dalam berkehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea