Peringatan HUT RI yang ke-79 di Kabupaten Luwu Utara kali ini nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, khususnya di desa-desa yang sudah ada kelompok atau penggerak Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Di desa-desa tersebut perayaan kemerdekaan tidak hanya disi dengan lomba-lomba kreatif yang bernuansa perlindungan anak, namun menjadi ajang dalam memperkuat kiprah dan keberadaan PATBM di desa.


Sepertihalnya yang dilakukan di Desa Dandang pada tanggal 18 Agustus 2024, kepela Desa Dandang beserta istri langsung memimpin anak-anak dan orang tua untuk melakukan karnaval jalan sehat dari kantor desa menuju lapangan Salukarondang. Dihiasi berbagai atribut merah putih, anak-anak yang didampingi dengan para orang tua mereka tampak bergembira dan bersemangat menuju lapangan untuk mengikuti berbagai perlombaan.

Haeruddin Jumain, S, Sos menyampaikan bahwa ini kegiatan pertama memadukan acara anak-anak, para pegiat anak untuk mengkampanyekan perlindungan anak. “Saya sangat terkesan dengan kegiatan kampanye PATBM ini, terima kasih Perkumpulan Wallacea, Save the Children, dan PT MARS yang telah mendukung kegiatan ini dan pemerintah desa bertekad bagaimana tahun depan akan melakukan hal serupa”, ujar bapak yang juga pengelola SSB ini.


Di hari yang sama anak-anak bersama para orang tua mereka memenuhi area perkantoran Desa Putemata untuk mendengarkan pesan-pesan terkait pentingnya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak. Hardiansyah, ketua PATBM Desa Putemata yang didampingi oleh Babinsa dan apparat pemerintah desa menyampaikan bahwa PATBM siap membantu dan mendampingi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban kek, ekrasan.

“Jangan takut untuk melapor kalua menyaksikan tindakan kekerasan pada anak dan peempuan, karena PATBM juga bekerja sama dengan Babinsa, pemerintah desa, serta polsek untuk membantu anak-anak yang menjadi korban kekerasan, ujar lelaki yang juga dipercaya menjadi Koordinator PATBM Kecamatan Malangke ini.


Asrul, manager Perkumpulan Wallacea untuk program perlindungan anak menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyeberluaskan informasi tentang keberadaan dan fungsi PATBM di desa, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak anak, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan perlindungan anak di lingkungan mereka. Sehingga ketika ada masalah perlindungan anak (kekerasan fisik, penelantaran, emosional, Eksploitasi dan Seksual) maupun pemenuhan hak anak (akta kelahiran, BPJS, ATS dan KIA), masyarakat bisa melaporkan ke pengurus PATBM di desa masing-masing.


Lebih lanjut Asrul menjelaskan bahwa kegiatan serupa juga telah dilakukan di desa-desa lainnya, seperti Desa Batu Alang, Bone Subur, Buntu Torpedo, Bakka, Sepakat, Pincara, serta beberapa desa lainnya.

“Kegiatan di desa lainnya cukup beragam juga, ada cerdas cermat tentang perlindungan anak, ada lomba puisi tentang anak, ada lomba membangun kelekatan antara ibu dan anak, serta kegiatan-kegiatan kreatif lainnya”, tutup Asrul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea