Pe
merintah Daerah kabupaten Luwu Utara diharapkan memberi ruang aktif bagi masyarakat dalam proses pembangunan, partisipasi masyarakat itu dibutuhkan agar tidak terjadi konflik ruang dimasyarakat. Forum Komunikasi Tata Ruang Kabupaten bisa menjadi jembatan harapan tersebut, hal ini disampaikan oleh Imam Hanafi Koordinator Advokasi JKPP Bogor (Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif) dalam acara lokakarya penguatan Forum Komunikasi Tata Ruang Kabupaten Luwu Utara rabu 2 Desember 2015 di Hotel Remaja Masamba.
Menurutnya peran aktif masyarakat dimulai dari peningkatan kapasitas masyarakat sebab itu menjadi syarat dari pembangunan yang partisipatif, dengan demikian masyarakat dapat mengolah data ditingkat desa, misalnya saja dalam perencanaan wilayah kelola masyarakat dengan demikian keterlibatan dalam perencanaan pembangunan akan memberikan kontribusi dalam mengurangi konflik ruang yang sering terjadi.
Nasrum Muluk ketua Forum Komunikasi Tata Ruang Kabupaten Luwu Utara mengatakan pembangunan kedepan itu mestinya dilakukan melalui tingkat dusun sampai desa, Kita masih butuh penguatan berkoodinasi dengan NGO dan Pemerintah
“Pembangunan harus berdasarkan kebutuhan masyarakat, kan aneh misalnya daerah pertanian ko’ dalam perencanaan pemabngunan dimasukkan kedalam wilayah pertambangan,sekarang ada juga masalah mengenai ruang terbuka hijau. Forum yang ada ini diharapkan mampu memberikan masukan agar penataan ruang tidak mengabaikan kebutuhan masyarakat.
Direktur Perkumpulan wallacea Bari Andang mengatakan, Forum Komunikasi tata ruang kedepan memang diharapkan menjadi jembatan penghubung kebutuhan masyarakat dan pemerintah, selain itu konsep partisipasi dalam pembangunan yang merupakan semangat Forum jika diapresiasi oleh pemerintah kabupaten memungkinkan masyarakar sadar sebagai bagian utama dari proses pembangunan daerah.(*)
