JURNAL Celebes Nilai Pentingnya Kolaborasi Perbaikan Tata Kelola Kehutanan

PERKUMPULANWALLACEA.WORDPRESS.COM, MAKASSAR – JURnaL Celebes melaksanakan kegiatan lokakarya dengan topik ‘’Perbaikan Tata Kelola Kehutanan dan Implementasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu di Sulawesi Selatan’’ pada tanggal 16 sampai 17 Maret 2021, di Kota Makassar. Kegiatan tersebut menghadirkan peserta dari berbagai instansi pemerintah yang mengurusi sektor tata kelola kehutanan, di antaranya Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah XIII Makassar, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (GAKKUM LHK) Wilayah Sulawesi, dan beberapa Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di Sulawesi Selatan.

Para peserta lokakarya “Perbaikan Tata Kelola Kehutanan dan Implementasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu di Sulawesi Selatan”

Di luar ruang lingkup pemerintah, juga turut berpartisipasi sebagai peserta merupakan perwakilan organisasi masyarakat sipil yang bergerak pada isu-isu kehutanan dan lingkungan hidup. Turut hadir juga perwakilan delapan tim pemantau independen di Sulawesi Selatan yang dilatih JURnaL Celebes melalui program yang didukung Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) atau penegakan hukum untuk tata kelola kayu dan perdagangan, kerjasama JURnaL Celebes dengan Food And Agriculture Organization (FAO) dan Uni Eropa.

Koordinator Program JURnaL Celebes, Erni Susanti menyampaikan, kegiatan lokakarya ini merupakan program peningkatan kapasitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan untuk penguatan pengawasan hutan dan legalitas kayu di Sulawesi Selatan.

‘’Tujuan dari kegiatan lokakarya ini adalah mendorong perbaikan tata kelola hutan yang berkelanjutan dan juga untuk memperkuat implementasi SVLK lebih baik lagi dalam upaya menjaga kelestarian hutan. Dalam program ini kami juga mengajak para pihak untuk bekerjasama yaitu masyarakat adat dan masyarakat lokal, kemudian pemerintah dari level provinsi hingga kabupaten, dan para pengusaha yang terlibat dalam bisnis usaha kayu. Kegiatan ini juga menjadi ruang dalam berbagai pengalaman terutama bagi teman-teman pemantau yang ingin berbagi hasil temuannya selama ini di lapangan,’’ kata Erni.

Sementara itu dalam sambutannya, Direktur JURnaL Celebes, Mustam Arief mengatakan, lokakarya hari ini dilakukan khusus untuk instansi pemerintah terutama dengan para kepala KPH, organisasi masyarakat sipil, dan pemantau di delapan kabupaten. JURnaL Celebes akan melakukan lokakarya berikutnya khusus untuk pihak industri kayu di Sulawesi Selatan. Setelah itu ada satu lagi lokakarya yang mempertemukan semua pihak baik itu pemerintah, industri dan masyarakat yang tujuannya adalah untuk mencari solusi-solusi kolaboratif demi mendorong perbaikan tata kelola hutan dan implementasi SVLK.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea berbagai pengalaman kepada teman-teman pemantau yang ingin berbagi hasil temuannya selama ini di lapangan

‘’Kami juga berharap kegiatan ini akan menghasilkan rumusan solusi dan rekomendasi bersama tentang tata kelola kehutanan dan perdagangan kayu berkelanjutan, termasuk penguatan implementasi SVLK,’’ ungkap Mustam.

Selama dua hari berlangsung, fasilitator dalam kegiatan lokakarya adalah Asmar Exwar, selaku Dewan Pengurus Jaringan Pemantau Independen (JPIK). Turut hadir juga beberapa narasumber diantaranya, BPHP Wilayah XIII Makassar, Gakkum LHK Wilayah Sulawesi dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Lokakarya ini kemudian menghasilkan berbagai rekomendasi dalam bentuk kerja-kerja kolaboratif antara pihak KPH, pemantau independen dan instansi pemerintah untuk penguatan tata kelola hutan dan implementasi SVLK di Sulawesi Selatan. (#)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea