Warga Desa Nuha Sambut Baik Sosialisasi Program Wallacea

sosialisasi di desa Nuha-2Koordinator Program Mirdat memaparkan sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan bersama masyarakat selama setahun.Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Perkumpulan Wallacea dengan Burung Indonesia dan CEPF WALLACEA.WALLACEA_Nuha (01/03/16) Perkumpulan Wahana Lingkungan Lestari Celebes Area (WALLACEA) melakukan ‘’Sosialisasi Program Penguatan Masyarakat Lokal/Adat Dalam Perencanaan Wilayah Perlindungan Ekosistem Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Matano’’ di Aula Kantor Desa Nuha Kecamatan Nuha Kabupaten Luwu Timur. Sosialisaasi ini direspon positif Pemerintah Desa dan warga Nuha.

“Selama setahun kami akan berada disini untuk menjalankan program bersama masyarakat, Pemdes, dan KPHL serta Dinas Kehutanan. Diantara kegiatan yang akan kami lakukan adalah pemetaan partisipatif dan pendampingan ekonomian masyarakat. Sementara dari Fakultas Kehutanan Unanda akan melakukan penelitian dan pendampingan untuk perlindungan kayu langka dan endemik,’’ kata Mirdat selaku Koordinator Program.

Lebih rinci Mirdat menyampaikan beberapa kegiatan apa yang akan dilakukan nantinya, seperti pemetaan partisipatif desa, survey ekonomi, pendampingan dan pemberdayaan usaha pertanian organik, dan budidaya unggas yang nantinya diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat Desa Nuha.

Hadir dalam pertemuan ini Direktur Eksekutif dan Pengurus Perkumpulan Wallacea, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kehutanan Unanda, serta Ketua Program Studinya,   Kepala KPHL Luwu Timur, Dinas Kehutanan Luwu Timur, Kades Nuha beserta stafnya, dan warga Desa Nuha.

Kepala Desa Nuha Hasri menyambut baik program Perkumpulan Wallacea dan Burung Indonesia. Dia berharap selama satu tahun pendampingan bisa membuahkan hasil positif dalam bentuk peta wilayah desa dan perekonomian masyarakat. Kegiatan ini dianggap sejalan dengan harapan warga desa.

Hasri menambahkan selama ini sebagian besar wilayah Desa Nuha masih dalam status Kawasan Hutan Lindung namun namun sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari pertanian maka masyarakat membutuhkan lahan kelola pertanian. Hingga perlu ada kejelasan batas lahan kelola masyarakat dan hutan lindung dalam bentuk peta.

“Kita harus bersyukur dengan kehadiran teman-teman pendamping di desa kami karena masih ada yang memperhatikan desa kita. Harapan kami selama program berjalan kami bisa memiliki pata desa yang bisa dimanfaatkan oleh warga kami karena perlu di ketahui sebagian besar Desa Nuha masuk dalam kawasan hutan lindung,” tegas Hasri.

Temi-Warga Desa Nuha
Waraga Desa Nuha memberikan tanggapan dalam sosialisai Perkumpulan Wallacea

Selain itu untuk menjalankan program Wallacea akan lebih banyak melibatkan peran aktif warga desa baik dalam pemetaan, survey ekonomi dan data sosial, perlindungan hutan, dan pengembangan ekonomi, untuk selanjutnya hasil diskusi dan pemetaan secara partisipataif dapat menjadi dokumen desa selanjutnya kepada pihak pemerintah kabupaten Luwu Timur terkait perencanaan desa, sehingga nantinya ada daerah perlindungan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Matano yang disepakati bersama antara masyarakat dengan parapihak, dan di lain sisi ada kontribusi terhadap ekonomi masyarakat.

“Perlu ada sinergitas antara apa yang di butuhkan masyarakat Desa Nuhadengan apa yang akan kami lakukan. Misalnya, apakah memang pemetaan desa menjadi kebutuhan pemerintah desa dan masyarakat. Ternyata dari diskusi yang berkembang, keluar penting pemetaan desa yang juga didukung oleh UU Desa yang mengharuskan setiap desa memiliki peta paetisipatif,” kata Mirdat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea