Masyarakat Matano dan Nuha Belajar Pertanian Alami

img_4811
Masyarakat Nuha Menanam Bayam dan Kacang Panjang

Penyebaran ide soal pentingnya pertanian alami terus dilakukan.Sejak Juli 2016, bersama warga Matano dan Nuha, Perkumpulan Wallacea kerjasama Burung Indonesia  melakukan pelatihan pertanian alami, sekaligus melakukan penyemaiaan tanaman holtikultura.

Mirdat, Koordinator Program, mengatakan bahwa pilihan pertanian alami menjadi penting demi menjaga kesuburan tanah sebagai sumber nutrisi bagi tanaman pertanian.  ”Kita menggagas pertanian alami karena petani selama ini menggunakan pupuk kimia yang rentan merusak tanah. Selain itu penggunaan pupuk kimia secara berlebihan akan  mencemari Danau Matano. Di masyarakat juga ada kecendrungan menjaga  kesehatan dengan mengkomsumsi sayur organik,” katanya.

img_4804
Masyarakat Nuha Mencampur Pupuk kandang dengan Tanah

Dalam usaha pertanian alami tersebut, masyarakat membuat bedeng penyemaiaan didampingi oleh pelatih dalam praktek penyemaiaan dan penanam dengan luas sekitar ±  240 m2

“ Hingga kini masyarakat di Matano dan Nuha melalui kelompok tani Turea dan Langara sudah memulai tahapan penyemaian tanaman sayur seperti sawi, terong, tanaman kacang panjang dan bayam’’ lanjut Mirdat.

img_4904
Marsus Sakarian dan Warga Matano Menyemai Bibit  Sawi dan Terong

Marsus Sakaria, Fasilitaor Pertanian Alami dari Perkumpulan Wallacea mengatakan, kebutuhan pada pertanian alami ini karena tanah yang tidak subur,  untuk menghidupkannya kembali perlu perlakuan khusus, sudah teralalu lama tanah tidak disusui oleh ”ibunya’. “Tanah tersebut perlu dipertemukan dengan induknya seperti air laut . Masalah usaha pertanian, sebenarnya yang paling penting soal bagaimana nutrisi dalam tanah tetap tersedia bagi tanaman, dengan air laut bisa menyediakan itu termasuk menetralisir penggunaan pupuk kimia sebelumnya,” ungkapnya.

Musri yang juga warga Matano mengungkapkan, pertumbuhan bibit yang telah disemaikan tumbuh dengan baik seperti yang diharapkan bahkan kami telah menambah bedeng baru setelah melihat keberhasilan penyemaiaannya.

Laporan Hajar Alfarisy*.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea