Laporan: Acep Crissandi dari Nuha
Peserta pertemuan multi pihak yang difasilitasi Perkumpulan Wallacea Palopo dan Burung Indonesia, sepakat untuk membentuk Forum Multi Pihak Perlindungan Ekosistem Danau Matano. Hal ini diungkapkan oleh beberapa peserta yang hadir dalam pertemuan di Aula Pertemuan Kantor Kecamatan Nuha, Soroako (1/06/16).
Seperti yang diungkapkan Sekretaris Bappeda Luwu Timur, Ir. Syaifullah yang bersedia menindaklanjuti pertemuan multipihak ini. Menurutnya dalam penataan ruang, jalan provinsi yang menghubungkan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah melalui Desa Nuha dan Matano telah masuk dalam SK Gubernur. Dikhawatirkan akan mengikis potensi daerah di sekitar danau, yang kemudian akan berpengaruh besar pada ekosistem Danau Matano.
“Ruang Matano dan Nuha sudah ada SK gubernur sudah masuk daerah transportasi yang telah di ambil wewenangnya oleh provinsi. Maka mau tidak mau akan terjadi pengembangan wilayah, yang dikhawatirkan akan mengikis potensi di daerah kita,” ujar Sekretaris Bappeda Lutim ini.
Hal senada disampaikan oleh pihak dari Kecamatan Nuha, Ira Puspa. Menurutnya, selama ini telah banyak sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat terkait pelestarian lingkungan di sekitar Danau Matano. Diharapkan hasil pertemuan multipihak perlu ditindak lanjuti dalam sebuah forum bersama yang melibatkan semua pihak.“Saya kira pertemuan kita ini cukup bagus, namun perlu ada tindak lanjut untuk lebih mempertajam diskusi kita dan menyusun rencana-rencana untuk pelestarian ekosistem danau,” ujarnya.
Sementara itu Basri Andang selaku Direktur Perkumpulan Wallacea menjelaskan Forum Multi Pihak yang akan dibentuk membutuhkan komitmen dari semua pihak yang hadir dalam pertemuan. Saat ini yang dibutuhkan adalah mekanisme dan sistem informasi untuk mendukung semua usaha perlindungan ekosistem danau Matano.
Ia menambahkan, dalam pertemuan selanjutnya yang akan kembali menghadirkan semua pihak akan melahirkan sebuah komitmen dan rekomendasi yang akan disepakati semua pihak, baik warga desa di sekitar danau, pihak PT. Vale, dan Pemda Luwu Timur.
