Tips Pertanian Alami, Cara Menetralisir Tanah dari Pengaruh Bahan Kimia

Aswin Sakke (Divisi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan-PEK)

WALLACEA_PALOPO– Secara kelembagaan pengembangan

Ilustrasi. Konsidi tanah harus dikembalikan bebas dari bahan kimia.
Ilustrasi. Konsidi tanah harus dikembalikan bebas dari bahan kimia.

Pertanian Alami  berada di bawah tanggungjawab Divisi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (PEK) Perkumpulan Wallacea, dan penulis sebagai DINAMISATOR  PERTANIAN ALAMI  berbagi pengetahuan tentang bagaimana menetralisir tanah dari pengaruh bahan kimia untuk membantu pengembangan pertanian alami kepada publik.  Semoga tips di bawah ini bermanfaat bagi petani untuk memulai pertanian alami.

***

Sudah sering kita mendengar pertanian alami, tapi tidak sedikit dari kita yang masih penasaran untuk mengetahui bagaimana mengembalikan kesuburan tanah sebagai media tanaman, karena hampir semua tanah sudah tercemar bahan kimia akibat pemakaian pupuk, herbisida maupun pestisida.

Konsep ekosistem dikedepankan dalam menerapkan konsep pertanian alami. Tanah dalam pertanian alami sebagai faktor utama yang harus dikembalikan dulu kondisinya karena menjadi medium utama tumbuhnya tanaman. Sehingga lebih awal, perlu memperbaiki dulu kondisi tanah. Saat ini, hampir semua tanah tempat segala macam tanaman sudah terkontaminasi dengan bahan kimia karena terpengaruh dengan kampanye perusahaan sarana produksi yang mengandalkan bahan kimia untuk mengejar peningkatan produksi.

Secara tidak sadar kita terjebak dengan praktek ini selama puluhan tahun yang bukan hanya mengorbankan ekosistem secara biofisik, termasuk merusak kondisi tanah dengan berkurangnya mahluk hidup yang seharusnya berinteraksi dalam tanah yang mendukung kehidupan tanaman di atasnya. Secara kasat mata, di sekitar tanaman sudah susah melihat cacing-cacing kecil saat menggali tanah sekitar tanaman. Atau malah tidak ada lagi gemburan-gemburan tanah di sekitar akar tanaman. Itu sekedar contoh kecil saja yang menandakan bahwa tanah kita sudah dalam keadaan ‘sakit’, dan semoga sepakat untuk tidak memperparah ‘sakitnya’.

Oleh karena itu dalam prinsip pertanian alami, pemulihan kondisi tanah adalah faktor yang utama untuk ditangani. Jadi yang pertama perlu dilakukan adalah memperlakukan tanah secara bijak agar kesuburannya tetap terjaga. Kesuburan tanah ini perlu juga diwariskan kepada anak cucu kita. Bukan hanya mewariskan tanah, tapi tanah yang sudah tidak subur karena ini akan mempercepat laju perubahan tanah-tanah pertanian menjadi bangunan-bangunan alias ‘tanaman beton’.

***

Menetralisir Tanah dengan Air Laut

Salah satu manfaat sebagai negara kepulauan, adalah wilayah kita dikelilingi oleh laut. Ini bisa membantu, di mana tidak susah bagi kita untuk mendapatkan air laut. Air laut ini sangat penting dalam pertanian alami. Air laut berfungsi sebagai penetralisir racun dari bahan kimia yang ada di dalam tanah dan tanaman, juga dapat berfungsi menambah berat untuk buah tanaman.

Air laut yang akan diambil diupayakan 20 cm di bawah permukaan laut agar terhindar dari limbah dan terjamin kealamiannya. Bisa juga membuat pengganti air laut, dengan cara mencampur 30 kilogram garam dan 100 liter air tawar lalu kemudian difermentasi selama 7 hari. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal disarankan untuk menambahkan Mikroba IV (empat). Setelah itu, cara pengaplikasiannya, campur air laut satu liter berbanding 30 liter air biasa, kemudian disiramkan atau disemprotkan ke tanah.

Perlu diingat, setelah tanah disiram air laut jangan lagi memakai pupuk, pestisida dan herbisida berbahan kimia. Kalau membersihkan rumput, sebaiknya dibabat, tidak perlu memakai racun rumput yang mengandung bahan kimia. Tujuannya, agar mikroorganisme lokal hidup kembali atau humus tanah tetap terjaga. Ini juga membantu proses mengembalikan PH tanah lakukan dengan cara menggunakan mikroorganisme lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea