URASO (WALALCEA)_Setelah 2 tahun berjalan budidaya lebah trigona di Kampung Liku Dengen, Kumila, dan Tuwu secara berkelompok, petani yang berada di ketiga kampung tersebut akan meningkatkan produksi dengan cara menambah koloni baru. Rencananya, mereka akan tambah sedikitnya 270 koloni baru.
Usaha madu trigona yang dikelola warga secara berkelompok sejak tahun 2013 lalu, masih kekurangan stok koloni untuk 3 kelompok, 2 kelompok di Liku Dengen dan 1 kelompok di Tuwu, sehingga ada upaya untuk terus menggenjot produksi supaya madu yang dihasilkan bisa lebih banyak. Selain itu, untuk kepentingan promosi, sejak tahun 2014 lalu sudah membuat label kemasan dengan merek ”Madu Trigona Liku Dengen”.
Bersamaan itu promosinya keluar mereka perlu menjaga ketersediaan stok ketika permintaan mulai banyak. Menurut Akis Nuru, penambahan koloni baru bagi petani lebah trigona di kampungnya diharapkan untuk menjaga persediaan madu kelompok yang saat ini masih terbatas.
”Tahun ini kami berencana menambah sedikitnya 200 koloni baru yang akan dikelola secara kelompok. Selain itu, ada penambahan 70 koloni baru dari Pemkab Luwu Utara,” katanya.
Penambahan 70 koloni untuk petani di Tuwu dibenarkan Daeng Sibali yang juga Tokoh Masyarakat Tuwu. ”Penambahannya sementara diproses. Dengan penambahan itu, berarti sudah ada 100 koloni yang akan dikelola oleh kelompok di Tuwu,”katanya.
Baik Akis Nuru maupun Daeng Sibali berharap, penambahan koloni baru tersebut dapat meningkatkan pendapatan kelompok dan warga dari hasil madu trigona. Saat ini koloni yang dimiliki kelompok baru 70 koloni yang dikelola sejak tahun 2013. Ada 40 koloni yang dikelola 2 kelompok di Kampung Liku Dengen, dan 30 kotak koloni untuk 1 kelompok di Kampung Tuwu. (*)
