SLUP Bisa Menjadi Input Dalam Menyusun RDTR

IMG_7980Hasil Sustainable Land Use Planning atau Perencanaan Penggunaan Lahan  Berkelanjutan bisa menjadi input dalam penyusunan Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) di tingkat kecamatan . Hal ini disampaikan oleh Ir. Syafri M. SI, dalam kegiatan Seminar dan Lokakarya Penyusunan RDTR Kabupaten Lutra secara partisipatif di Aula Wakil Bupati Luwu Utara, Jum’at 29 April 2016.

Ir. Syafri M.Si,  Ketua Advokasi Ikatan Ahli Perencanaan  (IAP) Wilayah Sulawesi Selatan mengungkapkan pada tahapan penyusunan RDTR pelibatan masyarakat  dengan metode partisipatif menjadi perlu, “Momen partisipatif dipenyusunan RDTR, bagaimana mengetahui kondisi ruang dan kebutuhan masyarakat terhadap wilayahnya, hal ini juga bisa menghindari bias lebih besar sebab penyusunan RDTR sekarang ini seperti terjun bebas kebawah,” ungkapnya.

Lebih lanjut akademisi yang konsen soal penataan RTRW Sulawesi Selatan ini menyebutkan bahwa metode SLUP yang menghasilkan peta administrasi wilayah pedesaan, peta tata guna lahan, peta perencanaan penggunaan lahan, dokumen analisis sosio ekonomi serta peta potensi desa bisa menjadi input dalam penyusunan RDTR.

IMG_7983Deni Rahadian Koordinator Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif  menyebutkan metode SLUP memang memposisikan peran aktif masyarakat dalam merencanaan penggunaan lahannya, “Kita yakin betul bahwa pengetahuan local masyarakat untuk menata penggunaan wilayahnya sudah ada sejak dahulu, dan ada disetiap tempat. Lebih anjut analisis sosial ekonomi masyarakat menjadi bagian penting dalam model ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Basri Andang Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea, menyatakan selain menjadi input bagi penyusunan RDTR, hasil dari SLUP bisa diintegrasikan dengan program pemerintah.

Kegiatan Semiloka  Penyusunan  RDTR secara partispatif  ini diinisiasi JKPP, Perkumpulan Wallacea, Simpul Layanan Pemetaan Partisipatif  (SLPP) Tokalekaju bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Luwu Utara,  berlangsung selama dua hari , kamis hingga jum’at. Hadir dalam kegiatan tersebut SKPD, Bappeda, Camat Rampi, Sekcam Tana Lili, dan Forum Komunikasi Tata Ruang Luwu Utara.

Sementara Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani sangat merespon metode pemetaan dan perencanaan partisipatif dalam penyusunan kebijakan tata ruang di Kabupaten Luwu Utara.  ‘’Hasil yang diperoleh dari SLUP di Rampi dengan telah membantu Pemda dalam penyiapan peta administrasi desa dan tata guna lahan. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara akan mendukung dengan penyiapan regulasi ke depannya,’’ tegas Indah pada saat menyampaikan materi ‘’Komitmen Pemerintah Daerah Luwu Utara Dalam Penyusunan Tata Ruang Detail yang Partisipatif.’’ (*)

( Laporan Hajar Alfarisy )

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea