Walikota dan Sekkot Palopo Saksikan Penandatanganan Surat Keterangan Wilayah Adat To’ Jambu

Palopo (Wallacea)_Warga Battang Barat Komunitas To’ Jambu mengadakan kegiatan syukuran atas berfungsinya sumber penerangan listrik yang masuk dalam wilayahnya serta silaturrahmi antara warga, dilaksanakan 13 Februari 2015.130220153895 Dalam kegiatan tersebut juga diadakan penandatangan Surat Keterangan Wilayah Adat To’ Jambu oleh Tomakaka Ba’tan dan Tomatoa To’ Jambu yang disaksikan langsung Walikota Palopo HM Judas Amir, Sekda Kota Palopo M Kasim Alwi, Kadis Kehutanan dan Perkebunan, Camat Wara Barat, dan Lurah Battang Barat.

Sebelum penandatanganan Surat Keterangan Wilayah Adat To’ Jambu, Tomakaka Ba’tan, Maming menyampaikan, komunitas Ba’tan memegang teguh prinsip perlindungan dan saling menjaga. Melindungi dan menjaga manusia, hewan, tanaman. ‘’Iyato kami To Ba’tan parellu rijagai to temo, iyamiti lolo tau, lolo patuoan, lolo tanangan (red- kami komunitas Ba’tan perlu menjaga/melindungi tiga hal, yaitu melindungi orang, melidungi hewan, dan melindungi tanaman-tanaman-.) Hanya orang luar yang masuk merusak wilayah di To’ Jambu ini,’’tegas Tomakaka Ba’tan,’’tegas Tomatoa Ba’tan.

Surat Keterangan Wilayah Adat tersebut mengenai letak dan luasan wilayah adat serta peran Tomatua To’ Jambu dalam mengatur penggunaan dan pemanfaatan wilayah tersebut sesuai dengan aturan yang ada.130220153884

Tomatua To’ Jambu, Ayyub mengungkapkan, mereka sangat bersyukur atas masuknya penerangan listrik di daerah mereka. Selain menyampaikan kesyukuran atas masuknya listrik, dia juga menyampaikan jika wilayahnya telah lama masuk dalam konflik dengan kawasan konservasi dan hutan lindung. “Kami sudah punya dokumen perencanaan kampung yang kami bahas bersama Perkumpulan Wallacea. Kami mengaharapkan pemerintah merespon apa yang telah kami lakukan selama in,’’ katanya.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Judas Amir menyampaikan, Battang Barat ini seperti surga dan neraka. Lingkungan Battang Barat yang sangat baik namun ia khawatir dengan longsor yang bisa saja terjadi. ‘’Saya ingin menyampaikan agar masyarakat menjaga hutan. Saya mendengarkan tadi bahwa sudah ada pengajuan pelepasan kawasn hutan konservasi namun sebelum pelepasan itu terealisasi, masyarakat jangan dulu mengelola lahan tersebut,’’ kata Judas Amir.

Hal itu disampaikan Walikota Judas Amir menanggapi pernyataan warga bahwa banyak kawasan hutan di Battang Barat yang dijadikan kebun pejabat-pejabat dari luar dan itulah yang menyebabkan adanya longsor. Judas Amir mengatakan akan menghentikan aktivitas perkebunan di wilayah yang dikelola oleh orang luar tersebut. (Hajar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami

Hubungi kami dengan kontak langsung Atau Via Medsia Sosial perkumpulan Wallacea