Pemkab Luwu Utara Bentuk Tim Koordinasi Pendampingan Program USAID MADANI
PERKUMPULAN WALLACEA, Rabu, 08/Juli/2020, Rapat Tim Koordinasi Pendampingan Program USAID MADANI Kabupaten Luwu Utara terkait Persiapan Pelaksanaan Program USAID MADANI dan Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif yang berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara yang diikuti Bappeda, Badan Kesbangpol, Dinas PMD, Bagian Hukum, Field Coordinator USAID MADANI, Perkumpulan Wallacea sebagai Lead Partner USAID MADANI, Mitra Swadaya Mandiri (MSM, dan Forum Lingkar Masyarakat (FAKTA) Luwu Utara.
Saat membuka rapat, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara, Ir.H.Armiadi, M.Sc. menyampaikan, pertemuan awal Tim Koordinasi Pendampingan Program MADANI di Kabupaten Luwu Utara selama 3 tahun kedepan, yaitu 2020-2024, sekaligus mempertegas apa tujuan dari tim koordinasi ini dan mempersiapkan kegiatan diseminasi Program yang akan dilaksanakan besoknya (09/07/2020).
Di hadapan peserta rapat, Sekda H. Armiadi menyampaikan tujuan terbentuknya Tim Koordinasi Pendampingan Program USAID MADANI, diantaranya: mengidentifikasi program, berkoordinasi jejaring dan kerjasama program dalam kerangka Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi (KIS), melakukan pendampingan program , melakukan monev bersama, mengelola pengaduan masyarakat, mengumpulkan data-data terkait tematik program, melakukan pengelolaan administrasi, melakukan rapat koordinasi minimal sekali bulan sehingga dapat mengetahui progres apa yang sudah dan mempersiapkan kegiatan selanjutnya. ‘’Ada baiknya kalau pertemuan bulanan dilakukan di awal bulan supaya diketahui apa yang dilakukan bulan lalu sekaligus mempersiapkan kegiatan di bulan itu,’’ katanya.
Dilanjutkan dengan pemaparan dari Enyon Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Luwu Utara. Dalam paparannya Kepala Kesbangpol menyampaikan, “dalam hal legalitas untuk organisasi masyarakat dikenal ada dua. Pertama adalah kebijakan Menkumham, dan SKT dari Mendagri. Sementara daerah melakukan verifikasi. Terkait lembaga yang dari luar daerah, mereka wajib melapor ke Kesbangpol untuk kemudian dilakukan pemantauan,”
Kaban Kesbangpol Enyon menambahkan, ada tiga komponen yang menentukan berjalannya proses pembangunan yang lebih baik, yaitu Pemerintah, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan swasta.
Field Coordinator (FC) USAID MADANI Muhammad Sahaka, menjelaskan Progaram MADANI ini dibuka diseluruh Indonesia melalui seleksi dengan kriteria ketat. Di Sulawesi Selatan, hanya ada enam kabupaten/kota yang lulus dalam seleksi ini dengan memilih masing-masing tema pengawalannya. Luwu Utara ini, yang dipilih adalah tema Dana Desa. Yakni bagaimana masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil turut andil dalam proses pembangunan di desa.
‘’Ada lima lembaga yang mengusung tema yang sama kepada USAID. Perkumpulan Wallacea salah satunya, dan alhamdulillah terpilih sebagai Lead Partner atau Mitra Utama USAID MADANI di Luwu Utara. Tugas dari Perkumpulan Wallacea adalah menguatkan organisasi masyarakat sipil di Luwu Utara. Salah satunya adalah MSM (Mitra Swadaya Mandiri) untuk dilakukan penguatan,’’ tambah Sahaka menjelaskan proses dan tahapan pemilihan Lead Partner/Mitra Utama.
Selain program pendampingan ke Mitra Swadaya Mandiri (MSM), Perkumpulan Wallacea akan menginisiasi Simpul Belajar yang terkait dengan tematik yang dipilih oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yaitu Transparansi Dana Desa.
Sementara itu, Basri Andang, yang juga Direktur Eksekutif Perkumpulan Wallacea, mengulas bagaimana proses terpilihnya Perkumpulan Wallacea sebagai Lead Partner/Mitra Utama USAID MADANI di Luwu Utara. “Diawali dengan proses penjaringan/lead partner oleh USAID MADANI dibuka sebanyak dua gelombang. Sekedar diketahui, pada gelombang pertama, saat itu Wallacea tidak mengusulkan proposal dan mengajukan penawaran bersedia karena diharuskan lembaga yang berdomisili di Luwu Utara. Mungkin tidak ada CSO yang memenuhi syarat atau tidak ada yang mendaftar sehingga tahapan pengajuan proposal dan penawaran menjadi Mitra Utama di Luwu Utara. Akhirnya dibuka gelombang kedua dan alhamdulillah Perkumpulan Wallacea dinyatakan terpilih sebagai Mitra Utama/Lead Partner. Dengan catatan Perkumpulan Wallacea diminta untuk melakukan penguatan kepada CSO lokal yakni Mitra Swadaya Mandiri, FAKTA dan Klinik Desa”.
Ian dari Forum Lingkar Masyarakat (FAKTA) Luwu Utara mengungkapkan, “Kami menyambut baik program ini. Paling tidak kami menjadi bagian dari CSO yang dapat belajar.’’ Ditambahkan Rizal dari Mitra Swadaya Mandiri, “Adanya program USAID MADANI ini merupakan kebanggaan Luwu Utara.
Setelah pertemuan ini Tim teknis melanjutkan diskusi di ruang Sekretaris Bappeda Luwu Utara. Diskusi ini melibatkan Ir. Syawal Sammang Sekretaris Bappeda Luwu Utara, Syaiful, S.PT.,M.Si, Kabid Pembangunan SDM Bappeda, Field Coordinator (FC) USAID MADANI, Perkumpulan Wallacea selaku lead partner USAID MADANI Luwu Utara, dan Local Partner Mitra Swadaya Mandiri, FAKTA dan Klinik Desa.
Menurut Sekretaris Bappeda, Syawal Sammang, “Pertemuan internal ini dimaksudkan untuk menguatkan komitment tim teknis dalam berkolaborasi untuk saling menguatkan, membangun secara “konstruktif” sehingga program ini berjalan dengan lancar, tepat sasaran dan berkontribusi bagi kita semua di kabupaten Luwu Utara”.
Cerita dari Alam
- Film Dokumenter
- Insights
- Komunitas Lokal
- Kreatifitas
- Masyarakat Hukum Adat dan Hutan Adat
- Media Rakyat
- Membangun Gerakan Rakyat
- Mitra Perkumpulan Wallacea
- Pemberdayaan Perempuan
- Pendidikan Hukum Rakyat
- Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Agraria
- Pengetahuan Ekologi Tradisional
- Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif
- Perkumpulan Wallacea
- Perlindungan Anak dan Pemenuhan Hak Anak
- Radio Komunitas
- Wallacea
- World