Memperkuat Kolaborasi Advokasi Untuk Pengakuan Wilayah To’ Jambu
Laporan: Hajar Alfarisy
Palopo (Wallacea)- Masyarakat To’ Jambu melakukan review sekaligus mempertajam agenda advokasi untuk pengakuan wilayahnya selama dua hari pada 11-12 Februari 2015 lalu. Workshop yang bertempat di Puncak Battang Barat ini dihadiri Tomakaka Ba’tan, Tomatoa To’ Jambu, Ketua LPMK Battang Barat, para Ketua RW, dan kelompok pemuda Battang Barat. Konsep P4T berupa Pemilikan, Penguasaan, Pemanfatan dan Pemilikan Tanah menjadi bagian yang selalu berjalan beriringan di wilayah To’ Jambu, meskipun secara hukum belum memilki lahan tersebut. Secara de facto masyarakat telah mengusai lahan tersebut dengan demikian masyarakat seharusnya masuk kedalam proses pengoptimalan pemanfaatan lahan.
Koordinator Divisi Pembaruan Agraria (PA) Perkumpulan Wallacea, Hamsaluddin, menegaskan konsep P4T yang dilakukan tetap memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan sesuai kondisi wilayah To’ Jambu. ‘’Kita telah memilki dokumen perencanaan kampung, tinggal bagaimana kita melihat sejauh mana dokumen ini diimplementasikan, termasuk bagaimana mewujudkan visi wilayah To’ jambu untuk menjadi sejahtera. Di dalamnya memuat bagaimana supaya dilakukan pemanfaatan lahan secara maksimal yang tetap dalam koridor menjaga kelestarian lingkungan,’’ ungkap Hamsaluddin. Dalam review dokumen perencanaan kampung To’ Jambu, Eksekutif Program Perkumpulan Wallacewa, Afrianto Nurdin, mengatakan, review dokumen perencanaan kampung terus dilakukan untuk melengkapi segala kekuarangan dokumen tersebut. ‘’Ke depan dokumen yang sudah disusun tersebut akan digunakan sebagai alat negoisasi dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan di daerah ini,’’ ungkap Afrianto. Selain mereview dokumen perencanaan kampung, dalam workshop yang bertajuk ‘’Advokasi Mendorong Pengakuan Wilayah To’ Jambu’’ ini merumuskan perlunya media di tingkat komunitas yang cocok untuk mendukung kampanye perjuangan masyarakat. Termasuk bagaimana media ini dapat membantu implementasi dokumen perencanaan kampung supaya berjalan dengan baik, dan kebutuhan media yang strategis sebagai sarana konsolidasi internal komunitas dan penyampai informasi kesemua pihak. Diakhir acara, pengoptimalan pemanfaatan lahan menjadi bahan diskusi bersama antara warga, mereka berencana menyiapakan lahan kelola untuk usaha pertanian seluas 1 hektar. Ketua Unit Kelola, Hasbullah, mengatakan, lahan tersebut akan dikerjakan secara bersama oleh komunitas To’ Jambu (*)
Cerita dari Alam
- Film Dokumenter
- Insights
- Komunitas Lokal
- Kreatifitas
- Masyarakat Hukum Adat dan Hutan Adat
- Media Rakyat
- Membangun Gerakan Rakyat
- Mitra Perkumpulan Wallacea
- Pemberdayaan Perempuan
- Pendidikan Hukum Rakyat
- Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Agraria
- Pengetahuan Ekologi Tradisional
- Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif
- Perkumpulan Wallacea
- Perlindungan Anak dan Pemenuhan Hak Anak
- Radio Komunitas
- Wallacea
- World