Rumpun Ba’tan Bersatu Rampungkan Akses Jalan Alternatif
Perkumpulan Wallacea – Di penghujung Juni (30/06) untuk kedua kalinya saya ke lokasi longsor di wilayah adat Ba’tan. Berangkat dari Kantor Perkumpulan Wallacea saat jam tangan saya menunjukkan angka 09:13. Sudah menjelang siang memang. Hujan dari subuh hingga pagi itu mengharuskan keberangkatan sedikit molor dari jadwal yang kami rencanakan.
Tidak sampai satu jam kami sudah sampai di lokasi kejadian. Perjalanan lancar, kecuali 20 meter ruas jalan di kilometer 21 poros Palopo-Toraja yang masih berlumpur akibat timpahan material longsor dari kilometer 23. Sebuah Excavator masih sibuk menggali parit untuk jalur aliran air bercampur tanah. Lima menit saja, alat berat itu berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
Tak jauh dari tempat Excavator beroprasi, tampak satu rumah yang terkena dampak dari material longsor di kilometer 21. Puing bangunan masih terlihat jelas. Beberapa warga standby di sekitar lokasi kejadian lengkap dengan beberapa utas tali tambang di tangan. Sebagian memegang skop sementara yanglainnya berbekal parang yang disarungkan dan terikat di pinggang.
Saat kami tanya pakai bahasa lokal, ‘’Ladi apa to’?.‘’ … ‘’itu untuk apa?, -dalam bahasa Indonesia. Mereka menjawab untuk menggotong motor yang mau ke Toraja. Sementara skop untuk memperbaiki jalan alternatif dan parang untuk membabat semak belukar.
Melanjutkan perjalanan ke kiloneter 24, dekat ujung patahan longsor. Nampak warga bergotong royong membuat jalan alternatif agar bisa tembus di kilometer 26 tepatnya di warung terakhir. Tak hanya warga Battang Barat yang bekerja, mereka juga dibantu oleh keluarga dari Battang dan Padang Lambe’. Battang Barat, Battang dan Padang Lambe memang masih satu rumpun, meski jarak mereka terpisah jauh.
Saat kami tiba, jalur sudah rampung dan telah bisa digunakan. Ini terlihat dari aktivitas warga yang melalui jalur tersebut. Termasuk para penumpang dari Tana Toraja tampak melewati jalur tersebut. Sementara barang bawaan mereka diangkut oleh pemuda sekitar dengan membayar upah jasa angkut. #
Cerita dari Alam
- Film Dokumenter
- Insights
- Komunitas Lokal
- Kreatifitas
- Masyarakat Hukum Adat dan Hutan Adat
- Media Rakyat
- Membangun Gerakan Rakyat
- Mitra Perkumpulan Wallacea
- Pemberdayaan Perempuan
- Pendidikan Hukum Rakyat
- Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Agraria
- Pengetahuan Ekologi Tradisional
- Perencanaan Tata Guna Lahan Partisipatif
- Perkumpulan Wallacea
- Perlindungan Anak dan Pemenuhan Hak Anak
- Radio Komunitas
- Wallacea
- World